Sabtu, 10 Maret 2012

Metode Pembelajaran

Metode Pembelajaran 

Istilah metode berasal dari bahasa Yunani methodos ’jalan’, ’cara’. Karena itu, metode diartikan cara melakukan sesuatu. 
Dalam dunia pembelajaran, metode diartikan ’cara untuk mencapai tujuan’. Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara-cara menyeluruh (dari awal sampai akhir) dengan urutan yang sistematis berdasarkan pendekatan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Jadi, metode merupakan cara melaksanakan pekerjaan, sedangkan pendekatan bersifat filosofis, atau bersifat aksioma. 
Dengan demikian, metode bersifat prosedural. Artinya, menggambarkan prosedur bagaimana mencapai tujuan-¬tujuan pengajaran. Karena itu, tepat bila dikatakan bahwa setiap metode pembelajaran mencakup kegiatan-kegiatan sebagai bagian atau komponen metode itu. Kegiatan-kegiatan sebagai bagian atau komponen metode itu bila digambarkan dalam bentuk bagan akan tampak sebagai berikut.

Tahap Kegiatan
I. Persiapan Seleksi (pemilihan bahan ajar dengan berpedo-man kepada kurikulum. 
Gradasi (penyusunan bahan, tujuan, dan seba-gainya sehingga menjadi rencana pembelajaran (RPP).
II. Pelaksanaan Presentasi awal (penyajian atau pengenalan bahan kepada siswa) 
Presentasi lanjut (pemantapan, latihan).
III. Penilaian Penilaian formatif (proses pembelajaran) 
Penilaian sumatif sudah di luar metode
Jadi, secara keseluruhan metode pengajaran itu mencakup tiga tahap kegiatan, yaitu persiapan (preparasi), pelaksanaan (presentasi), dan penilaian (evaluasi). Setiap tahap diisi pula oleh langkah-Iangkah kegiatan yang lebih spesifik. Dari bagan di atas terlihat bahwa tahap I (persiapan) tidak kelihatan di sekolah karena biasa dilakukan guru di rumah. Ini membuktikan bahwa metode pengajaran itu luas cakupannya, mencakup kegiatan guru yang ada di rumah sampai ke sekolah dalam rangka mencapai tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan. 
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang mencakup pemilihan, penentuan, dan peyusunan secara sistematis bahan yang akan diajarkan, serta kemungkinan pengadaan remidi dan bagaimana pengembangannya. Karena itu,metode pengajaran dapat dikatan sebagai cara-cara guru mencapai tujuan pengajaran dari awal sampai akhir yang terdiri atas lima kegiatan pokok. Kegiatan-kegiatan tersebut sebagai berikut: 
1) pemilihan bahan, 
2) penyusunan bahan, 
3) penyajian, 
4) pemantapan, dan 
5) penilaian formatif. 
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa secara prosedural sebenarnya semua metode pengajaran itu sama. Yang membedakannya adalah pendekatan dan prinsip-prinsip yang dianutnya. Hal itu karena keduanya, terutama pendekatan, sangat menentukan corak sebuah metode pengajaran. Metode disusun (dilaksanakan tahap-tahapnya) dengan berpedoman kepada pendekatan dan prinsip-prinsip yang dianut. Pendekatan (dan juga prinsip) inilah yang mempengaruhi setiap langkah kegiatan metode, yaitu mempengaruhi pemilihan bahan, penyusunan, pengajian, pemantapan, dan juga penilaian. Karena itu, tidak heran bila nama-nama metode pengajaran bahasa banyak yang menggunakan nama-nama pendekatannya. Contohnya metode komunikatif berasal dari pendekatan komunikatif dan metode SAS berasal dari pendekatan SAS. 
Sama seperti prinsip dan pendekatan, metode pengajaran juga terbagi atas dua bagian, yaitu metode umum dan metode khusus.
a. Metode Umum (Metode Umum Pembelajaran) 
Metode umum adalah metode yang digunakan untuk semua bidang studi/mata pelajaran, milik bersama semua bidang studi. Contoh metode umum ini antara lain: 
a. metode ceramah, 
b. metode tanya jawab, 
c. metode diskusi, 
d. metode ramu pendapat, 
e. metode demonstrasi, 
f. metode penemuan, 
g. metode inkuiri, 
h. metode pemberian tugas dan resitasi, dan 
i. metode latihan.
b. Metode Khusus (Metode Khusus Pembelajaran Bidang Studi Tertentu) 
Metode khusus adalah metode pembelajaran tiap-tiap bidang studi, misalnya metode khusus pengajaran bahasa. Metode khusus ini tentu sangat ditentukan oleh corak bidang studi yang bersangkutan dan tujuan pengajarannya. Bidang studi yang mirip tentu akan memiliki metode khusus yang mirip pula. Metode khusus pembelajaran bahasa dapat dibagi atas dua bagian besar, yaitu: 
a. metode pengajaran bahasa pertama (bahasa ibu), dan 
b. metode pengajaran bahasa kedua atau bahasa asing. 
Di antara kedua jenis metode pengajaran bahasa ini, metode pengajaran bahasa kedualah yang lebih banyak ragamnya, lebih berkembang berkat pengajaran bahasa Inggris sebagai bahasa kedua atau bahasa asing di seluruh dunia. Istilah bahasa kedua dalam hal ini mencakup pula bahasa ketiga, keempat, dan seterusnya yang dipelajari oleh seseorang. 
Bahasa Indonesia bagi kebanyakan orang Indonesia adalah bahasa kedua. Hal itu karena sewaktu kecil mereka telah beroleh bahasa ibu, dalam hal ini bahasa ibu. Contoh metode-metode pengajaran bahasa kedua yang pernah populer adalah 
a. metode tata bahasa terjemahan, 
b. metode langsung, 
c. metode eklektik, 
d. metode audiolingual, 
e. metode SAS (Struktural Analitik Sintetik), dan 
f. metode komunikatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar