Senin, 22 Oktober 2012

Improvement/Quiz


Choose the right answer bellow by crossing A, B, C, D, or E!

1. Tom _______ to his home town in 1994.
a. Move d. Is moving
b. Moves e. Has moved
c. Moved

2. My friend ______ in Canada two years ago.
a. Was d. Is
b. Were e. Am
c. Are

3. Last week, Mary and Paul _______ to the cinema.
a. Gone d. Have gone
b. Went e. Are going
c. Go
4. I can't take any pictures because ______ a new film yet.
a. Don’t buy d. Doesn’t buy
b. Didn’t buy e. Am not buying
c. Haven’t bought

5. __________ their holidays in Paris last summer?
a. Do they spend d. Are they spending
b. Did they spent e. Did they spend
c. Does they spend

6. Sara usually ______ on black shoes but now she ________ white trainers.
a. Puts – is wearing d. Puts - wears
b. Put – is wearing e. Put
c. Is putting – is wearing

7. Peter sometimes___ (visit) his grandmother on Sundays.
a. Visit d. Is visiting
b. Visited e. Visits
c. Has visited

8. Dad, _______ reading the paper yet?
a. Did you finish d. Do you finish
b. Are you finishing e. Did you Finished
c. Have you Finished

9. Maria _______ that for ages!
a. Believe d. Has believed
b. Believes e. Believed
c. Is believing

10. Madonna __________ many albums and will probably make many more.
a. Has recorded d. Is recording
b. Recorded e. Record
c. Records

11. Where ________ live?
a. Do your uncle d. Is your uncle
b. Does your uncle e. Has your uncle
c. Your uncle

12. On her right hand, Sara ________ her handbag.
a. Is carrying d. Carried
b. Carries e. Has Carried
c. Carry

13. Housemaker means a profession who always builds the houses.
a. a profession who always builds the houses
b. a profession who always servants the boss
c. a profession for a women as a wife in her house
d. a profession for a man who sells the houses
e. a profession as an assistant/helper in the houses

14. What will you say if you want to leave_taking apart, except_____
a. Good bye d. Cheerio
b. See you e. Hallo.
c. Bye

For  number 14-19, you choose between True or False of the questions bellow based on The English Reading Text you had. Entitle; How does The Internet influence life in today’s world?

15. The Internet almost changes our life in all generations.
a. True b. False

16. The Internet doesn’t always give us beneficial, because it also has several drawbacks.
a. True b. False

17. Actually, the internet just has a great function for us to find the most interesting people from all over the world.
a. True b. False

18. To get the amount of infprmations, we just go spending time in the libraries, then we could get it as fast as never before.
a. True b. False

19. If you want to get the information from internet, you just go to Google and type what you want to read, then it will show you a thousand links about them.
a. True b. False

20. because of the low quality and uncensored sources, it makes certain about being terrible of the children’s future.
a. True b. False

Kamis, 18 Oktober 2012

Topic 4; STORYTELLING DAN GAMES

MEMANFAATKAN STORYTELLING DAN GAMES 
DALAM PENGAJARAN BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINI

Mengingat bahasa Inggris merupakan bahasa asing di Indonesia—dalam arti akses terhadap bahasa Inggris lebih banyak didapatkan di dalam kelas dan tidak dari lingkungan sekitar, maka guru perlu mengondisikan suasana pembelajaran yang bermakna bagi anak dengan menghadirkan konteks yang sesuai dengan aspek bahasa yang akan diajarkan. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan storytelling dan games. Dalam hal ini akan dijelaskan bagaimana mengajarkan bahasa Inggris untuk anak usia dini dengan menggabungkan storytelling dan games.

A. STORYTELLING

Membuat Rencana Pengajaran dan Pembelajaran (Lesson Plan), yaitu Merencanakan langkah-langkah yang akan kita lakukan di dalam kelas penting sekali untuk dilakukan. Dengan melakukannya kita bisa melaksanakan pengajaran dan pembelajaran secara sistematis dalam mencapai tujuan.

Selain itu, kita juga memiliki catatan mengenai apa yang telah kita lakukan dan dapat mereviunya dengan melihat apa yang telah dan/atau belum berhasil dicapai. Keuntungan lainnya adalah kita dapat memberikan routine (kebiasaan) pada anak-anak sehingga lambat laun konteks penggunaan bahasa yang komunikatif dapat terjadi.
Format penulisan lesson plan ini bisa dibuat dengan berbagai cara namun ada beberapa hal yang perlu diketahui dan sebaiknya muncul dalam sebuah lesson plan. Berikut ini adalah cara penulisan lesson plan yang diadaptasikan dari Ellis dan Brewster (1991).
Pertama, satu pertemuan perlu dibagi ke dalam tiga tahapan:
a. Kegiatan awal,
Yang termasuk dalam kegiatan awal adalah;
Membangun hubungan baik dengan anak-anak dengan cara melakukan obrolan ringan dan informal. Misalnya menanyakan akhir pekan mereka atau kegiatan sekolah yang telah mereka lakukan. Ungkapan yang dapat dipakai untuk menanyakan hal tersebut: “How are you children?” “I‟m fine/good/great/…” “How was your weekend?” “My weekend was great/fantastic/…” “Did you enjoy/like the activity yesterday?” “I did.”
Reviu pelajaran yang telah lalu dengan menanyakan: “what did we do last lesson?” “What did you learn yesterday?” 

Pada tahap ini, sebaiknya respons dari anak-anak diterima dengan baik meskipun mereka menyampaikannya dalam bahasa Indonesia. Hal ini merupakan salah satu indikator bahwa mereka memahami pertanyaan yang disampaikan dalam bahasa Inggris. Namun, untuk memberikan pajanan bahasa Inggris yang lebih banyak pada siswa, usahakan untuk selalu merespons balik tanggapan dari anak-anak tersebut misalnya dengan mengulang jawaban mereka dalam bahasa Inggris.
Jelaskan pula secara singkat tujuan pembelajaran dan informasikan pula kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka mencapai tujuan tersebut.

b. Kegiatan inti, dan 
Dalam kegiatan inti ada beberapa teknik yang dapat dilakukan, salah satunya adalah dengan konsep 3P (Presentation, Practice, Production).
Presentation, memaparkan aspek bahasa yang akan diajarkan. Storytelling atau membacakan cerita pada anak-anak dapat dijadikan kegiatan untuk mengenalkan aspek bahasa yang baru.
Practice, memberikan kesempatan pada anak-anak untuk melatih dan mencoba menggunakan aspek bahasa yang baru dipelajari dengan pengawasan dan dukungan dari guru.
Production, kesempatan bagi anak-anak untuk menggunakan aspek bahasa yang baru saja dipelajari dengan spontan. Hal ini bisa dilakukan melalui games, interview, role-play dan lain-lain di bawah pengawasan guru.

c. Kegiatan akhir.
Mereviu apa yang telah dilakukan dengan menanyakan: “what have we done today?” kesempatan ini dapat digunakan anak-anak untuk merefleksikan apa yang telah mereka pelajari dan partisipasi apa yang telah mereka lakukan.
Selain itu, jika perlu, informasikan pada anak-anak pelajaran yang akan disampaikan pada pertemuan berikutnya. Informasikan pula persiapan yang perlu dilakukan untuk melaksanakan pembelajaran berikutnya.


B. GAMES

Penggunaan Games dalam pengajaran Bahasa Inggris Menurut Shelagh Rixon (1991), ahli EYL dari University of Warwick, Inggris, anak-anak dapat belajar dengan lebih efektif melalui kegiatan yang menyenangkan, salah satunya adalah melalui games. Namun perlu diingat , sebagaimana yang dikatakan John Dewey, seorang ahli perkembangan anak, bahwa bersenang-senang tidaklah cukup. Dalam kegiatan yang menyenangkan tersebut perlu disisipkan pula kegiatan yang dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya. Banyak games yang bisa digunakan dalam mengajarkan bahasa Inggris, di antaranya games yang biasa dilakukan oleh anak-anak Inggris dalam bermain atau bahkan mengadaptasikan permainan anak-anak Indonesia.
Contoh-contoh Games sebagai tindak lanjut storytelling
1. Action Game
Anak-anak menirukan gerakan yang disebutkan dalam cerita. Misalnya, kita bisa mereviu kembali siklus metamorfosis kupu-kupu dengan melakukan hal berikut ini:
Telur: suruh anak-anak memegang lutut mereka dan jongkok serta melingkarkan tubuh mereka seakan-akan mereka adalah telur.
Ulat: bergerak-geraklah dan menggeliut seperti ulat.
Kepompong: merangkak menuju sleeping bag (atau kalau tidak ada bisa diganti dengan sarung) dilengkapi dengan berbagai macam kain berwarna-warni.
Kupu-kupu: anak-anak muncul dari dalam sarung tersebut dengan mengibas-ngibaskan kain-kain berwarna-warni tersebut seakan-akan mereka adalah kupu-kupu yang baru saja menetas dari kepompong.

2. What’s missing?
Permainan ini dapat digunakan untuk menghapalkan kosakata yang baru saja dipelajari/disebutkan dalam cerita namun tidak dengan “menghapal tradisional‟. Caranya adalah dengan menggunakan gambar yang ditempelkan pada papan tulis. Jumlah gambarnya bisa disesuaikan dengan jumlah siswa tapi sebaiknya batasi sampai dengan 10 gambar. Mintalah anak-anak untuk melihat gambar-gambar tersebut dan berusaha mengingatnya kemudian minta mereka menutup mata sementara itu ambillah beberapa gambar di papan. Kemudian minta mereka untuk membuka mata kembali dan menyebutkan apa yang hilang. Tanyakan “What‟s missing?” pada salah satu anak kemudian ajukan pertanyaan lanjutan dengan “Is he or she right?” Apabila jumlah siswa dalam kelas banyak maka mereka bisa dibagi dalam dua kelompok dan lakukan prosedur seperti di atas secara bergantian oleh tim-tim tersebut. Setiap kali seorang anak dari sebuah tim menjawab dengan benar maka tim tersebut mendapat poin.

3. Simon says
Gambar-gambar yang tadi dibuat untuk permainan di atas (No. 2) bisa dipakai pula untuk permainan ini. Caranya: “Simon says show me a plum!” “Simon says put the plum down‟” “Simon says put the oranges in the basket”

4. Hide and Seek
Seorang anak diminta untuk meninggalkan kelas sementara yang lainnya menyembunyikan sebuah barang. Kemudian anak tersebut diminta kembali dan menerka di mana barang tersebut disembunyikan. Contoh: “Is it under the table?” Kegiatan ini bisa digunakan untuk melatih penggunaan preposition dan kata benda (noun).

5. Miming
Seorang anak dapat memperagakan seekor binatang, pekerjaan, atau apa saja yang dia pilih, teman-teman lain harus menerka apa yang sedang mereka peragakan tersebut. Contoh: “Is it …..?” “Are you a ….?”

6. Bingo
Siapkan gambar dan gantungkan pada papan. Kemudian siapkan grid (tabel berisi 9 kotak/3X3). Mintalah anak-anak untuk memilih beberapa gambar yang digantung pada papan tadi dalam kotak yang sudah disiapkan tadi. Satu kotak satu gambar berbeda. Setelah siap, tunjuk salah satu gambar di papan sercara acak dan katakanlah “This is a….”. mintalah anak-anak untuk melihat tabel mereka dan jika mereka memiliki gambar tersebut maka mereka harus mengatakan “I’ve got a…” kemudian menutup kotak tersebut dengan kertas/dadu/dll. Anak yang berhasil menutup seluruh kotaknya adalah pemenang permainan Bingo ini.

7. Whisper race
Anak-anak dibagi ke dalam beberapa tim. Salah satu anak dari setiap tim diberi daftar kata-kata yang harus mereka hapalkan kemudian whisper (berbisik) pada teman di belakangnya kata-kata tersebut. Kemudian anak berikutnya harus melakukan hal yang sama sampai pada anak terakhir dalam tim. Kemudian anak yang terakhir tadi harus melihat daftar aslinya dan membandingkan apa saja yang hilang atau berubah.

8. Market game
Seorang anak memulai permainan ini dengan mengatakan “I went to market and bought a pie.” Anak berikutnya harus melanjutkan dengan menambahkan satu benda lagi pada kalimat tersebut. “I went to market and bought a pie and chocolate cake.” Lakukan hal serupa untuk anak berikutnya.

Kesimpulan 
Kegiatan yang menyenangkan melalui games merupakan keniscayaan dalam pengajaran bahasa Inggris untuk anak, namun perlu diperhatikan jangan sampai kita terjebak dalam kondisi “yang penting anak senang dan rame”. Selalu perhatikan proses pembelajaran dan pemerolehan bahasa yang bisa dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan tersebut, salah satunya dengan cara membuat lesson plan yang direncanakan secara matang dengan memperhatikan latar belakang dan kondisi siswa.

Minggu, 07 Oktober 2012

Greeting (Introduction) Expression


Making and Responding to Introductions

  1. Third-party introductions
Sample phrases (from formal to informal)

A: It's my pleasure to introduce Dr. Smith.
B: How do you do?
C: How do you do?
A: I'd like to introduce Mr. Thomson.
B: I'm glad to meet you.
C: The pleasure is mine.
A: Let me introduce you to Tony Brown.
B: Pleased to meet you.
C: Nice meeting you, too.
A: I'd like you to meet Barbara.
B: Good to meet you.
C: I've heard so much about you.
A: This is Sam.
B: Nice to meet you.
C: Same here.

     2. Self-introductions

Sample phrases (from formal to informal)

A: May I introduce myself? I'm Timothy Johnson.
B: It's a pleasure to meet you. My name is Mary Leslie.
A: Hello. My name is Gordon Brown.
B: How do you do? I'm Helen Bradley.
A: I don't think we've met. I'm Pat.
B: Good to meet you. I'm Lisa.
A: Hi. I'm Ted.
B: Hi. I'm Sandy.

Greeting People and Responding to Greetings


Practice these Dialogues with your partner!

Bill : Hi, Paul. How’s everything with you?
Paul : I am O.K, thank you and how about you?
Bill : I am very well, thank you. Why do you stay here?
Paul : I am waiting of my brother. He is buying a book in that book store.
Bill : I see. I will buy some books, too.
Paul : That’s my brother! I am sorry, I have to go. Good bye!
Bill : Bye!

Perhatikan kembali dialog diatas! Dalam dialog diatas ada beragam ungkapan yang digunakan untuk menyapa seseorang yang kita temui, ungkapan ketika akan berpisah, dan bagaimana menjawab ungkapan- ungkapan tersebut.

Study the following expression!

1. Greetings expression and Responses

Greetings Responses

Hi / Hello /Hey Hi /Hello /Hey !
How’s it going? So-so
How’re you doing? Not bad
How are things with you? Fine, thanks
Good morning, Mom/ Good morning, Son
Good afternoon, Mr. Paul/ Good afternoon, Mrs. Thamrin
See you later/ see you again 
Nice to meet you/ pleased to meet you 
See you!
Good bye
Good night See you later/ see you again 
Nice to meet you/ pleased to meet you 
See you!
Good bye
Good night

Note: Greeting based on time:

·                   Good morning : diucapkan antara pukul 00.00 a.m hingga pukul 12.00 a.m
·                   Good afternoon : diucapkan antara pukul 12.00 a.m – 06.00 p.m
·                   Good evening : diucapkan antara pukul 06.00 p.m – menjelang tidur
·                   Good night : diucapkan sat berpisah pada malam hari atau akan pergi tidur.

2. Self- introductions

1. How to introducing yourself

Hi, my name is Dian
Hi, I am Kukuh. What’s your name?
Hello, everybody! My name is Nabila, Nabila Jasmine.
I’d like to introduce my self. I’m Anthin Kurniasari
May I introduce myself? My name is Ralp Winston.

2. Expression when meet new person*
Nice to meet you. My name is Avril Lavigne
Pleased to meet you. I’m Michell Lawrience
I’m glad to meet you
How do you do

3. Responses the expression*
Nice to meet you. Miss Lavigne.
Pleased to meet you
I’m glad to meet you
How do you do
It was very pleasant meeting you.


* ungkapan tersebut kurang lebih bermakna: Senang berkenalan denganmu atau Senang berjumpa denganmu.

Saying Goodbye

1. Preclosings and Responses
Sample phrases (from formal to informal)
a. Time-Related Expressions
Well, I'm afraid I have to be going./ Thank you for coming.
I've got to go/run. It's getting late/ All right. Take care of yourself.
I must be going now/ Ok, take care.
b. Pleasantries
It's been a wonderful evening/ Yes, I've enjoyed it.
I've enjoyed talking to you/ Me, too.
c. Wishes to Keep in Touch
Why don't we get together sometime? I'd like that.
Drop by and see me sometime/ Sure thing.
2. Closings and Responses
Sample phrases (from formal to informal)
Goodbye/ Goodbye.
Have a nice day/ You, too.
See you later/around/ So long
            Cheerio. 

Listening Activities

Title   :  "NICE TO MEET YOU"


I. Listening Exercises

Listen to the conversation by pressing the "Play Audio" button, and answer the questions!

1. Where does this conversation most likely take place?
 a. at a park
 b. at a school
 c. at a birthday party
 d. at a music recital

2. What is the girl's name?
 a. Kathy
 b. Karen
 c. Nancy
 d. Nanny

3. Where does the girl probably live now?
 a. in Scotland
 b. in France
 c. in England
 d. in the United States

4. What does the girl's father do for a living?
 a. He is a travel agent.
 b. He is a professor.
 c. He is computer programmer.
 d. He is a French teacher.

5. What is one thing NOT mentioned about the girl's family?
 a. why her parents lived in England for several years
 b. where her mother works at the present time
 c. where the girl grew up
 d. how old the girl was when she moved to her present location

II. Listening Exercises

Instructions: Click the "Play" button and listen to the recording. Then write the words you hear in the correct blank. Use the "tab" button to move from one blank to the next.

Teacher: Oh, hi. What was your name again. I can't keep straight all the students' names this being the (1) day of school.
Student: It's okay. I have a (2) time remembering names myself.
Teacher: How, uh, Karen, right?
Student: No, it's Nancy. My mom's name is Karen.
Teacher: Nancy. Okay. I think I (3) you were from England.
Student: Well, I was (4) there, but my parents are American. I grew up in France.
Teacher: Oh, a world traveller!
Student: But then we (5) here when I was nine.
Teacher: So, what does your father do now?
Student: Well, he's a (6) professor, and he is in Scotland at the moment.
Teacher: How (7)! What does he teach?
StudentOh, I haven't a clue. Nah, just joking. He teaches chemistry.
Teacher: Oh, chemistry, and uh, what about your mother?
Student: She works full time at home.
Teacher: Oh, and what, does she have her own (8) or something?
Student: Nah, she takes care of me.
Teacher: Well, being a homemaker can be a real hard, but (9) job.
Student: I (10) so too.


Key Vocabulary

*Keep straight (verb): remember clearly
- You need to keep the facts straight if you want to pass the test.

*Nah: No (informal)
 -Do you want to come to the party?
 -Nah. I have other plans that evening.

*Homemaker (noun): housewife
- His wife is a homemaker


III. Matching Exercise

Match the items on the right to the items on the left by dragging them over!.

What's your _________?
My mother __________ full time as a teacher at an elementary school.
I was born in New York, but I __________ in San Francisco.
My job is very hard, but __________.
I can't keep ___________ everyone's name.


          -grew up       -rewarding        -works         -name         -straight


Kamis, 04 Oktober 2012

Topic 3; Bermain Peran (Role Playing)

Pengaruh Bermain Peran (Role Playing) dalam Meningkatkan Pembelajaran Bahasa Inggris


Role playing atau disebut juga dengan istilah sosiodrama adalah permainan yang dilakukan oleh anak didik tentang satu situasi.
Main peran disebut juga main simbolik, pura-pura, make-believe, fantasi, imajinasi, atau main drama, sangat penting untuk perkembangan kognisi, sosial, dan emosi anak pada usia tiga sampai enam tahun (Vygotzky, 1967; Erikson, 1963).
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006:88) mengemukakan pendapatnya mengenai metode role playing, yaitu, “Metode sosiodrama dan role playing dapat dikatakan sama artinya, dan dalam pemakainannya sering disilihgantikan. Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial.”
Adapun Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya (1997:81) memberikan pendapatkan tentang metode role playing, yaitu, “Suatu cara mengajar yang memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mendramatisasikan sikap, tingkah laku atau penghayatan seseorang, seperti yang dilakukan dalam hubungan sosial sehari-hari dalam masyarakat.”
Metode role playing (bermain peranan) pada pengajaran yang direncanakan secara baik, dapat menanamkan pengertian peranan orang lain pada kehidupan bermasyarakat, menanamkan kemampuan bertanggung jawab dalam bekerja sama dengan orang lain, menghargai pendapat dan kemampuan orang lain, dan belajar mengambil keputusan dalam hubungan kerja kelompok.
Metode role playing (bermain peranan) dalam proses belajar mengajar digunakan apabila:
  1. Keterangan secara lisan tidak dapat menerangkan pengertian yang dimaksud.
  2. Memberikan gambaran mengenai bagaimana orang bertingkah laku dalam situasi sosial tertentu.
  3. Memberikan kesempatan untuk menilai atau memberikan pandangan mengenai suatu tingkah laku sosial menurut pandangan masing-masing.
  4. Belajar menghayati sendiri keadaan “seandainya saya berada dalam situasi sosial seperti yang dialami sekarang ini (yang disosiodramakan).”
  5. Memberikan kesempatan untuk belajar mengemukakan penghayatan sendiri mengenai suatu situasi sosial tertentu dengan mendramatisasikannya di depan penonton dan bukan memberikan keterangan secara lisan.
  6. Memberikan gambaran mengenai bagaimana seharusnya seseorang bertindak dalam suatu situasi sosial tertentu. Abu Ahmadi, dan Joko Tri Prasetya, 1997:82).
Keuntungan penggunaan role playing menurut Cheppy H.C. (1980:124-125) yaitu:
  1. Membantu anak didik untuk berlaku, berpikir dan merasakan apa yang dirasakan orang lain.
  2. Menggambarkan situasi hubungan antarmanusia secara realistis.
  3. Dapat mengungkapkan sejarah kehidupan untuk anak didik.
  4. Mengembangkan daya imajinasi anak didik.
  5. Memperkaya hal-hal baru dalam belajar mengajar.
  6. Menumbuhkan perasaan dan emosi dalam belajar.
  7. Memberanikan anak didik berhubungan dengan masalah-masalah kontroversial dengan cara yang realistis.
  8. Berguna untuk mengubah sikap.
Adapun petunjuk dalam pelaksanaan role playing menurut Cheppy H.C. (tanpa tahun:126), antara lain:
  1. Berikan kesempatan kepada anak didik untuk memilih peranannya sendiri. Mereka akan memerankannya dengan lebih baik apabila mereka sendiri yang memilih bagiannya. Apa yang telah dipilih barangkali mempunyai arti tersendiri bagi dirinya.
  2. Di dalam melaksanakan kegiatan sosiodrama yang pertama kali sebaiknya guru juga mengambil sesuatu peran. Tindakan ini bisa menambah kegairahan anak untuk bermain peranan (role playing).
  3. Diskusikan terlebih dahulu situasi yang akan dimainkan, tetapi jangan sampai membatasi anak didik tentang apa yang akan diutarakan dan bagaimana mereka menghayati perannya. Biarkan anak didik menentukan sendiri.
  4. Usahakan situasi benar-benar jelas dan terang.
  5. Diskusikan pelaksanaan sosiodrama tersebut. Diskusi bisa dimulai dari aktor atau aktris itu sendiri, bagaimana perasaan mereka setelah bermain.
  6. Ulangi situasi tersebut, baik dengan bercerita yang sama maupun tidak.
  7. Upayakan agar semua pihak bisa mengambil peranan.
Harap diingat bahwa guru jangan terlalu banyak memberikan aturan-aturan permainan. Sebaliknya, guru justru memberikan kebebasan sepenuhnya kepada para siswa. Jika hal itu benar-benar dilaksanakan, maka situasi sosial yang didramatisasikan akan serupa benar dengan kejadian yang sesungguhnya. Hal itu akan sangat menguntungkan bagi para siswa yang menjadi penonton (sekaligus sebagai penilai).
Untuk meningkatkan kognisi dan psikomotor murid-murid melalui metode role playing (bermain peranan) ini, setelah dramatisasi itu dilaksanakan, guru mengadakan diskusi dengan murid secara keseluruhan tentang topik dan pelaksanaan drama tadi. Dengan demikian, kognisi dan psikomotor murid secara keseluruhan dapat pula ditingkatkan melalui bimbingan drama tersebut. Jadi, dramatisasi dan permainan peranan itu menjadi lebih bermakna sebagai suatu metode interaksi edukatif yang lebih terpadu. Pada kesempatan ini, guru dan murid tetap melakukan pembinaan konsep dan pengembangan generalisasi sampai kepada menarik kesimpulan-kesimpulan tentang sosiodrama dan bermain peranan tadi.
Metode memainkan peran tokoh masyarakat (sociodrama), sangat efektif untuk menanamkan pengertian-pengertian tentang kehidupan sosial yang sangat asing bagi siswa. Dengan peran spontan ini seakan-akan anak benar-benar menghayati dunia yang baru saja diperkenalkan kepadanya.
Sedangkan materi bahasa Inggris yang dapat dipetaskan melalui metode role playing ini, misalnya naratif. Dalam pelaksanaannya siswa secara berkelompok diminta untuk menentukan tema cerita yang akan dipentaskan, misalnya: Cinderella, Malin Kundang, Snow White, dan sebagainya. Kemudian membuat teks (naskah drama) dan mempelajarinya secara seksama. Sebelum diadakan pementasan akan lebih baik apabila dilakukan latihan-latihan, sehingga pada saat tampil sudah dalam keadaan perfect.
Berdasarkan penjelaskan di atas, dapat diketahui bahwa metode role playing yang dipergunakan secara baik dan tepat oleh guru dalam proses belajar mengajar rupanya mempunyai peranan dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa.

Suggestion


Expression (Asking and Giving Suggestion)

Jika kamu menemui sebuah masalah, bagaimana cara menyelesaikannya? Apakah teman-teman punya saran atau masukan? Ekspresi menanyakan dan memberi usulan akan diberikan di sini. Jadi, buat yang suka curhat sekarang bisa pakai ekspresi berikut juga :)

Asking Suggestion
Giving Suggestion
Do you have any suggestion for me?
You'd better....
Will you give me some suggestion, please?
You could (might)....
Shall I come back later
I suggest that you....
Any idea?
I recommend that you
Where do you think I can get something nice?
You really should....
Can you tell me what happened?
I strongly advise you to....
Please tell me what should I do?
My advice is to be careful in doing business with them.

Accepting Suggestion
Rejecting Suggestion
That's a good/nice/wonderful idea.
I don't think so.
Yeah, sure.
I tried that, but it didn't work.
Thank you. I'll try that.
Thanks, but that won't help because....
Why didn't I think of that?
I don't want to do that because....
I think you're right.
That's a good idea, but....
That's sounds good.
I'm afraid I can't do that.
Sure. I'll do that.
I think it can't solve my problem.

The Example of The Dialouge about Asking and Giving Suggestion

Nila dan Syifa sedang berada di rumah Syifa mereka membicarakan hadiah untuk ulang tahun Ibu Nila.

Nila        : Syifa, my mother will be 35 next week. I want to give her a present.
Syifa      : Well, that would be very nice. What do you want to give her?
Nila        : I’m not sure. Do you have any suggestion for me?
Syifa      : I suggest you to give her something useful.
Nila        : Where do you think i can get something nice?
Syifa      : You could go to ABC Shop. What about a new apron?
Nila        : Yes, that’s a good idea. I think I’ll go there tomorrow.
Syifa      : Good luck.

The Example Of The Expressions to Make Suggestions

·        You could (might) join the speech contest.
·        If I were you, I would take care this cat.
·        Why don't you go to the doctor?
·        Why don't you come to my house and borrow my umbrela?
·        What/How about going to the veterinarian?
·        I suggest that you should tell your mother about this.
·        I recommend you to ask your apology to him. 
There are some example of the expressions to make suggestion.

Kamis, 27 September 2012

Topic 2; Menumbuhkan Minat Belajar Bahasa Inggris Anak Usia Dini Melalui Music and Movement (Gerak dan Lagu)


Menumbuhkan Minat Belajar Bahasa Inggris Anak Usia Dini Melalui Music and Movement (Gerak dan Lagu)



Kemampuan seseorang dalam menggunakan bahasa Inggris sangatlah dibutuhkan seiring dengan kemajuan sebuah negara. Karenanya pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional mulai diperkenalkan sedini mungkin kepada anak didik di Indonesia saat ini.

Mengingat bahasa Inggris merupakan bahasa asing di Indonesia, tentunya proses pembelajarannya memerlukan pendekatan yang tepat dan efektif. Keberhasilan pembelajaran bahasa Inggris pada anak usia dini sangat dipengaruhi oleh kemampuan seorang guru dalam menyajikan proses kegiatan belajar mengajar yang menarik dan menyenangkan bagi anak..

Periode paling sensitif terhadap bahasa dalam kehidupan seseorang adalah antara umur nol sampai delapan tahun. Segala macam aspek dalam berbahasa harus diperkenalkan kepada anak sebelum masa sensitif ini berakhir.

Pada periode sensitif ini sangat penting diperkenalkan cara berbahasa yang baik dan benar, karena keahlian ini sangat berguna untuk berkomunikasi dengan lingkungannya (Maria Montessori,1991). Berdasarkan teori tersebut, adalah tepat jika Bahasa Inggris mulai diperkenalkan kepada anak sedini mungkin.

Mengingat Bahasa Inggris merupakan bahasa asing di Indonesia, maka proses pembelajarannya harus dilakukan secara bertahap. Pemilihan materi yang sesuai dengan usia anak dan situasi belajar yang menyenangkan haruslah menjadi perhatian utama dalam berhasilnya suatu proses pembelajaran.

Keberhasilan proses pembelajaran Bahasa Inggris pada anak usia dini tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain:

  1. Guru yang berkualitas, guru yang dapat menghidupkan proses kegiatan belajar mengajar.
  2. Sumber dan fasilitas pembelajaran yang memadai dan memenuhi syarat adekuat).
  3. Kurikulum yang baik, sederhana, dan menarik (atraktif).

Di sisi lain perlu dipahami bahwa usia dini adalah usia bermain. Setiap anak adalah pribadi yang unik dan dunia bermain serta bernyanyi merupakan kegiatan yang serius namun mengasyikan bagi mereka. Maka pendekatan yang tepat perlu diciptakan oleh seorang pendidik agar proses pembelajaran Bahasa Inggris lebih menarik dan menyenangkan tanpa meninggalkan kaidah-kaidah bahasa yang benar.

Pendekatan yang digunakan hendaknya sejalan dengan tujuan pengenalan bahasa pada umummnya. Tujuan tersebut ialah supaya anak dapat memahami cara berbahasa yang baik dan benar, berani mengungkapakan ide atau pendapatnya dan dapat berkomunikasi dengan lingkungannya.

Dalam pembelajaran Bahasa Inggris banyak metode dan teknik yang dapat digunakan, di antaranya melalui:

a.      Story Telling (Bercerita)
b.     Role Play (Bermain Peran)
c.     Art and Crafts (Seni dan Kerajinan Tangan)
d.     Games (Permainan),
e.      Show and Tell,
f.      Music and Movement (Gerak dan Lagu) dimana termasuk di dalamnya Singing (Nyanyian)−Chants and Rhymes (Nyanyian Pendek dan Sajak), dan sebagainya.

Metode dan teknik yang hendak digunakan sebaiknya dipilih dan disesuaikan dengan kemampuan yang ingin dicapai. Profesionalisme seorang pendidik di dalam mengembangkan dan memanfaatkan metode dan teknik tersebut sangatlah dibutuhkan agar proses belajar mengajar dapat berjalan lebih baik.

Berdasarkan pengamatan penulis, ternyata Music and Movement adalah metode yang sangat berhasil jika digunakan dalam proses belajar Bahasa Inggris khususnya bagi anak usia dini. Karena pada hakekatnya Music (Musik)adalah seni menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan (mengandung irama). Dan ragam nada atau suara yang berirama disebut juga dengan lagu. Jadi musik ataupun lagu merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan dapat digunakan sebagai sarana dalam sebuah proses pembelajaran.

Sedangkan Movement yang berarti gerakan, berasal dari kata dasar gerak. Dan ‘gerak’ memiliki makna, suatu peralihan tempat (adanya aktifitas) yang dilakukan setelah ada dorongan (batin/perasaan). Aktifitas gerakan dapat timbul setelah seseorang mendengarkan lagu/nyanyian. Berdasarkan pengertian tersebut diatas maka istilah ‘gerak dan lagu’ , itu untuk mengartikan Music and Movement.

Menggunakan Music and Movement sebagai pendekatan dalam proses pembelajaran bahasa Inggris dan menyajikannya secara menarik dan menyenangkan dalam sebuah proses kegiatan belajar mengajar, dapat membantu anak untuk lebih senang dan giat belajar serta memudahkan anak untuk memahami suatu materi ajar. Karena dalam melakukan kegiatan belajar anak diajak untuk melakukan dan memperagakan suatu gerakan yang sesuai dengan makna dari lagu yang dinyanyikan. Jadi gerak dan lagu merupakan suatu aktifitas yang sangat menyenangkan bagi anak. Untuk itu, Music and Movement digunakan sebagai motivator di dalam proses belajar Bahasa Inggris pada anak usia dini.

Alasan Gerak dan Lagu perlu Digunakan dalam Proses Pembelajaran Bahasa Inggris

Music and movement memegang peranan penting dalam proses tumbuhkembangnya seorang anak. Musik dapat memperkaya kehidupan rohani dan memberikan keseimbangan hidup bagi anak. Melalui musik, manusia dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan hatinya serta dapat mengendalikan aspek emosionalnya.

Adapun nyanyian adalah bagian dari musik. Nyanyian berfungsi sebagai alat untuk mencurahkan pikiran dan perasaan untuk berkomunikasi. Pada hakikatnya nyanyian bagi anak-anak adalah sebagai:

1.      Bahasa Emosi, dimana dengan nyanyian anak dapat mengukapkan perasaannya, rasa senang, lucu, kagum, haru.
2.      Bahasa Nada, karena nyanyian dapat didengar, dapat dinyanyikan, dan dikomunikasikan.
3.      Bahasa Gerak, gerak pada nyanyian tergambar pada birama (gerak/ketukan yang teratur), pada irama (gerak/ketukan panjang pendek, tidak teratur), dan pada melodi (gerakan tinggi rendah).

Dengan demikian bernyanyi merupakan suatu kegiatan yang sangat disukai oleh anak-anak. Secara umum menyanyi bagi anak lebih berfungsi sebagai aktivitas bermain dari pada aktivitas pembelajaran atau penyampaian pesan.

Menyanyi dapat memberikan kepuasan, kegembiraan, dan kebahagiaan bagi anak sehingga dapat mendorong anak untuk belajar lebih giat (Joyful Learning). Dengan nyanyian seorang anak akan lebih cepat mempelajari, menguasai, dan mempraktikkan suatu materi ajar yang disampaikan oleh pendidik. Selain itu kemampuan anak dalam mendengar (listening), bernyanyi (singing),berkreativitas (creative) dapat dilatih melalui kegiatan ini.

Sementara gerakan (movement) merupakan bahasa tubuh. Anak mengekspresikan perasaannya melalui aktivitas gerakan setelah mendengarkan nyanyian. Anak mempunyai hubungan yang aktif dalam merespon nyanyian. Melalui gerak dan olah tubuhnya akan dapat digambarkan apa yang dirasakan dan dimengerti oleh anak tersebut terhadap musik nyanyian. Aktifitas gerakan itu sendiri sangat dibutuhkan bagi anak usia dini dalam melatih dan mengembangkan motorik kasar mereka.

Jadi bernyanyi untuk anak-anak bukan saja menyuarakan lagu, tapi sekaligus membawakan isi dan makna nyanyian, serta meragakan nyanyian dengan gerak seperti gerak bebas atau gerak tari. Untuk itu alangkah baiknya bila guru dapat memanfaatkan dengan baik Musik and Movement dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

Nyanyian yang Baik untuk Anak-Anak

Pemilihan sebuah nyanyian (lagu) yang akan disajikan dalam proses pembelajaran haruslah sesuai untuk anak dan dapat menunjang tema ajar yang akan disampaikan. Nyanyian yang baik dan sesuai untuk anak-anak, adalah antara lain:

1.      Nyanyian yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan diri anak (aspek fisik, intelegensi, emosi, social);
2.      Nyanyian yang bertolak dari kemampuan yang telah dimiliki anak;
a.      isi lagu sesuai dengan dunia anak-anak;
b.     bahasa yang digunakan sederhana;
c.     luas wilayah nada s epadan dengan kesanggupan alat suara dan pengucapan anak; dan
d.     tema lagu, antara lain; mengacu pada kurikulum yang digunakan.

Meskipun banyak buku sumber maupun CD/VCD yang bisa dipakai, namun faktor yang terpenting adalah kemampuan seorang guru di dalam memilih, menggunakan dan mengembangkan nyanyian yang ada agar nyanyian tersebut dapat disajikan dan dipahami oleh anak secara baik tanpa melupakan kaidah berbahasa Inggris yang baik dan benar.

Cara Menggunakan Music and Movement dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Pembelajaran Bahasa Inggris khususnya pada anak usia dini, lebih menekankan pada pengenalan akan perintah-perintah dasar (Basic Instructions) dan pengetahuan akan nama-nama benda atau objek yang ada di sekitar mereka (Vocabulary). Maka pemanfaatan Music and Movement dalam KBM dapat dilakukan sebagai berikut;

Ketika Baru Masuk Kelas

Untuk mendapatkan atensi anak sebelum memulai pembelajaran, anak diajak untuk dapat duduk baik dengan hati yang senang (tidak dalam keadaan terpaksa). Hal ini dilakukan dengan mengajak anak menyanyikan lagu sambil menggerakkan anggota badan.

Misalnya dengan menyanyikan lagu “Sit Together” (Tune: Where Is Thumbkin?)

Sit together, sit together,
Look at me, look at me,
I am good, I am good,
Look at me, look at me.

Nyanyian (lagu) ini dapat dinyanyikan dengan posisi anak duduk membentuk lingkaran di lantai, dan bernyanyi dengan gerakan menepuk paha masing-masing. Guru sebagai model haruslah dapat menghidupkan suasana kelas agar anak merasa nyaman dengan lagu dan gerakan yang dinyanyikan bersama. Melalui nyanyian ini anak diharapkan dapat memahami makna dari lagu yang mereka nyanyikan.

Sebagai Pembuka (Doa dan Salam)

Setiap proses belajar hendaknya diperkenalkan juga kepada anak untuk berdoa dan saling mengucapkan salam. Melalui kegiatan berdoa pendidik dapat mengenalkan dan membina anak agar selalu dekat kepada Tuhan. Sebelum maupun sesudah melakukan aktivitas anak dapat diajak menyanyikan lagu doa, misalnya: lagu “ Morning Prayer” sebelum melakukan kegiatan.

Dear Lord,
Thank you for today,
Thank you for the school,
Thank you for the teachers and friends,
Help us to learn, help us to listen,
In Allah' Name. We pray, Amien.

Nyanyian ini hendaknya dilakukan dengan posisi anak berdoa. Mengajak anak untuk saling menyapa dengan baik dapat dilakukan dengan menyanyikan, misalnya:

lagu “ Hello-hello”

Hello,hello, hello and how are you?
I’m fine, I’m fine, I hope that you are too.

Ketika lagu ini dinyanyikan, anak diajak untuk saling melambaikan tangannya sebagai gerakan menyapa.

Mengucapkan salam dalam bahasa Inggris (Greeting), dapat juga dikenalkan melalui nyanyian, misalnya: lagu “Good Morning”. (Tune: Where Is Thumbkin?)

Good morning, good morning,
How are you? How are you?
Very well, I thank you.
Very well, I thank you.
How about you, how about you?
Good afternoon, good afternoon,
How are you? how are you?
Very well, I thank you,
Verry well I Thank You,
How about you, ? How about You?

Nyanyian-nyanyian tersebut hendaknya dapat dinyanyikan pada setiap proses pembelajaran berlangsung, karena penggulangan (Repetition) sangat diperlukan bagi anak usia dini dalam mempelajari hal yang baru.

Sebagai Apersepsi

Sebagai pengantar pembelajaran suatu materi ajar, guru dapat menggunakan nyanyian sebagai appersepsinya.

Contoh: Ketika mengajar dengan tema wajahku, guru dapat mengajak anak menyanyi antara lain: lagu “Happy Face” (Tune: Head and Shoulders)

Eyes, ears, mouth and nose, mouth and nose 2x
Show your happy face, smile… and laugh...,
Eyes, ears, mouth and nose, mouth and nose.

Demikian juga ketika mengajarkan tema-tema ajar lainnya, seperti tema transportasi dapat juga menggunakan lagu misalnya, “The Train”, untuk tema binatang banyak nyanyian yang bisa digunakan, antara lain, “When I Went To The Farm”, “Five Little Speckled Frogs”. Tema tentang keluarga dapat juga diperkenalkan misalnya melalui lagu “Happy Family”, dll.

Masih banyak nyanyian (lagu) anak-anak yang dapat dinyanyikan untuk appersepsi ini. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah, nyanyian yang dipilih haruslah sesuai dengan materi ajar yang akan disampaikan dan tingkat perkembangan kejiwaan anak.

Dalam Pembelajaran Inti

Pada saat kegiatan belajar mengajar berjalan, guru dapat menyelingi dengan nyanyian, bahkan dalam pembelajaran salah satu aspek bahasa itu sendiri, seperti pelafalan atau pengucapan, nyanyian dapat digunakan sebagai materi ajar.

Contoh: Untuk mengajarkan bunyi dari suatu huruf (Phonics Sound), misalnya kita dapat belajar sambil bernyanyi “Letters Sounds

Ants on the apple, a, a, a,
Ants on the apple, a, a, a,
Ants on the apple, a, a, a,
‘a’ is the sound of ‘A’,
Balls are bouncing b, b ,b,
Balls are bouncing, b, b, b,
Balls are bouncing, b, b, b,
b’ is the sound of ‘B’,…..demikian seterusnya.

Ketika anak menyanyikan lagu ini, guru dapat sambil menunjukan kartu huruf yang dimaksud. Sehingga diharapkan anak dapat memahami bentuk hurufnya secara visual dan melafalkan bunyinya dengan baik dan benar. Contoh lain dapat dicari dari berbagai sumber yang sudah ada, atau juga diciptakan oleh guru sendiri dengan mempertimbangkan kesesuaian antara situasi dan kondisi serta materi yang akan disampaikan.

Nyanyian sebagai materi ajar, di dalam pembelajarannya tidak hanya dinyanyikan tetapi juga dibaca dan dipahami oleh anak. Karenanya materi nyanyian harus disesuaikan dengan usia anak, agar menyanyi menjadi sesuatu kegiatan yang menyenangkan bukan menjadikan beban.

Sebagai Penutup Kegiatan Belajar Mengajar

Setelah menyelesaikan proses KBM anak diajak untuk merapikan semua perlengkapannya sambil bernyanyi, misalnya dengan lagu “Clean Up Time”.

Clean up time! Clean up time!
Everything will look just fine,
We’ll pick up the things and put them all away,
We can use another day.

Melalui kegiatan ini anak dapat dilatih untuk mandiri dan mengembangkan rasa tanggung jawab mereka.

Untuk mengakhiri proses KBM nyanyian dapat juga digunakan sebagai salam penutup, misalnya lagu:

“Good Bye”
Good bye, good bye everybody,
Good bye, good bye everyboby,
Good bye, good bye everybody,
See you next time again.

Dengan proses kegiatan belajar mengajar yang menarik dan variatif, tentunya dapat memotivasi anak untuk semakin senang dan menyukai pembelajaran Bahasa Inggris.

Kesimpulan

Anak usia dini pada dasarnya suka menyanyi dan melakukan aktivitas fisik yang menyenangkan bagi mereka. Music and Movement adalah salah satu metode/teknik yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris pada anak usia dini agar kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan.

Melalui nyanyian dan kegiatan pembelajaran yang bervariasi, pendidik dapat menumbuhkan minat anak untuk lebih senang dan giat belajar, bahkan dapat memudahkan anak dalam memahami materi ajar yang disampaikan. Anak dibuat senang, tidak bosan, dan tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran.

Metode dan teknik yang baik, menarik dan atraktif bisa bermanfaat atau tidak bagi peserta didik tergantung kepada kemampuan seorang pendidik mengaplikasikannya dalam proses kegiatan belajar mengajar. Jadi pendidik yang professional dan berkualitas yang mampu menggunakan serta mengembangkan suatu metode pembelajaran dengan baik akan sangat mempengaruhi keberhasilan sebuah proses pembelajaran Bahasa Inggris, khususnya pada anak usia dini.