Menumbuhkan Minat Belajar Bahasa Inggris
Anak Usia Dini Melalui Music and Movement (Gerak dan Lagu)
Kemampuan seseorang dalam menggunakan bahasa Inggris
sangatlah dibutuhkan seiring dengan kemajuan sebuah negara. Karenanya
pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional mulai diperkenalkan
sedini mungkin kepada anak didik di Indonesia saat ini.
Mengingat bahasa Inggris merupakan bahasa asing di
Indonesia, tentunya proses pembelajarannya memerlukan pendekatan yang tepat dan
efektif. Keberhasilan pembelajaran bahasa Inggris pada anak usia dini sangat
dipengaruhi oleh kemampuan seorang guru dalam menyajikan proses kegiatan
belajar mengajar yang menarik dan menyenangkan bagi anak..
Periode paling sensitif terhadap bahasa dalam kehidupan
seseorang adalah antara umur nol sampai delapan tahun. Segala macam aspek dalam
berbahasa harus diperkenalkan kepada anak sebelum masa sensitif ini berakhir.
Pada periode sensitif ini sangat penting diperkenalkan cara
berbahasa yang baik dan benar, karena keahlian ini sangat berguna untuk
berkomunikasi dengan lingkungannya (Maria Montessori,1991). Berdasarkan teori
tersebut, adalah tepat jika Bahasa Inggris mulai diperkenalkan kepada anak
sedini mungkin.
Mengingat Bahasa Inggris merupakan bahasa asing di
Indonesia, maka proses pembelajarannya harus dilakukan secara bertahap.
Pemilihan materi yang sesuai dengan usia anak dan situasi belajar yang
menyenangkan haruslah menjadi perhatian utama dalam berhasilnya suatu proses
pembelajaran.
Keberhasilan proses pembelajaran Bahasa Inggris pada anak
usia dini tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain:
- Guru
yang berkualitas, guru yang dapat menghidupkan proses kegiatan belajar
mengajar.
- Sumber
dan fasilitas pembelajaran yang memadai dan memenuhi syarat adekuat).
- Kurikulum
yang baik, sederhana, dan menarik (atraktif).
Di sisi lain perlu dipahami bahwa usia dini adalah usia
bermain. Setiap anak adalah pribadi yang unik dan dunia bermain serta bernyanyi
merupakan kegiatan yang serius namun mengasyikan bagi mereka. Maka pendekatan
yang tepat perlu diciptakan oleh seorang pendidik agar proses pembelajaran
Bahasa Inggris lebih menarik dan menyenangkan tanpa meninggalkan kaidah-kaidah
bahasa yang benar.
Pendekatan yang digunakan hendaknya sejalan dengan tujuan
pengenalan bahasa pada umummnya. Tujuan tersebut ialah supaya anak dapat
memahami cara berbahasa yang baik dan benar, berani mengungkapakan ide atau
pendapatnya dan dapat berkomunikasi dengan lingkungannya.
Dalam pembelajaran Bahasa Inggris banyak metode dan teknik
yang dapat digunakan, di antaranya melalui:
a.
Story Telling (Bercerita)
b.
Role Play (Bermain Peran)
c.
Art and Crafts (Seni dan Kerajinan Tangan)
d.
Games (Permainan),
e.
Show and Tell,
f.
Music and Movement (Gerak dan Lagu) dimana termasuk di
dalamnya Singing (Nyanyian)−Chants and Rhymes (Nyanyian Pendek dan Sajak), dan
sebagainya.
Metode dan teknik yang hendak digunakan sebaiknya dipilih
dan disesuaikan dengan kemampuan yang ingin dicapai. Profesionalisme seorang
pendidik di dalam mengembangkan dan memanfaatkan metode dan teknik tersebut
sangatlah dibutuhkan agar proses belajar mengajar dapat berjalan lebih baik.
Berdasarkan pengamatan penulis, ternyata Music and Movement
adalah metode yang sangat berhasil jika digunakan dalam proses belajar Bahasa
Inggris khususnya bagi anak usia dini. Karena pada hakekatnya Music
(Musik)adalah seni menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan
hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi yang mempunyai kesatuan dan
kesinambungan (mengandung irama). Dan ragam nada atau suara yang berirama
disebut juga dengan lagu. Jadi musik ataupun lagu merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan dan dapat digunakan sebagai sarana dalam sebuah proses
pembelajaran.
Sedangkan Movement yang berarti gerakan, berasal dari kata
dasar gerak. Dan ‘gerak’ memiliki makna, suatu peralihan tempat (adanya aktifitas)
yang dilakukan setelah ada dorongan (batin/perasaan). Aktifitas gerakan dapat
timbul setelah seseorang mendengarkan lagu/nyanyian. Berdasarkan pengertian tersebut diatas maka istilah ‘gerak
dan lagu’ , itu untuk mengartikan Music and Movement.
Menggunakan Music and Movement sebagai pendekatan dalam
proses pembelajaran bahasa Inggris dan menyajikannya secara menarik dan menyenangkan
dalam sebuah proses kegiatan belajar mengajar, dapat membantu anak untuk lebih
senang dan giat belajar serta memudahkan anak untuk memahami suatu materi ajar.
Karena dalam melakukan kegiatan belajar anak diajak untuk melakukan dan
memperagakan suatu gerakan yang sesuai dengan makna dari lagu yang dinyanyikan.
Jadi gerak dan lagu merupakan suatu aktifitas yang sangat menyenangkan bagi
anak. Untuk itu, Music and Movement digunakan sebagai motivator di
dalam proses belajar Bahasa Inggris pada anak usia dini.
Alasan Gerak dan Lagu perlu Digunakan
dalam Proses Pembelajaran Bahasa Inggris
Music and movement memegang peranan penting dalam proses
tumbuhkembangnya seorang anak. Musik dapat memperkaya kehidupan rohani dan
memberikan keseimbangan hidup bagi anak. Melalui musik, manusia dapat
mengungkapkan pikiran dan perasaan hatinya serta dapat mengendalikan aspek
emosionalnya.
Adapun nyanyian adalah bagian dari musik. Nyanyian berfungsi
sebagai alat untuk mencurahkan pikiran dan perasaan untuk berkomunikasi. Pada
hakikatnya nyanyian bagi anak-anak adalah sebagai:
1. Bahasa
Emosi, dimana dengan nyanyian anak dapat mengukapkan perasaannya, rasa senang,
lucu, kagum, haru.
2. Bahasa
Nada, karena nyanyian dapat didengar, dapat dinyanyikan, dan dikomunikasikan.
3. Bahasa
Gerak, gerak pada nyanyian tergambar pada birama (gerak/ketukan yang teratur),
pada irama (gerak/ketukan panjang pendek, tidak teratur), dan pada melodi
(gerakan tinggi rendah).
Dengan demikian bernyanyi merupakan suatu kegiatan yang
sangat disukai oleh anak-anak. Secara umum menyanyi bagi anak lebih berfungsi
sebagai aktivitas bermain dari pada aktivitas pembelajaran atau penyampaian
pesan.
Menyanyi dapat memberikan kepuasan, kegembiraan, dan
kebahagiaan bagi anak sehingga dapat mendorong anak untuk belajar lebih giat (Joyful Learning). Dengan nyanyian
seorang anak akan lebih cepat mempelajari, menguasai, dan mempraktikkan suatu
materi ajar yang disampaikan oleh pendidik. Selain itu kemampuan anak dalam
mendengar (listening), bernyanyi (singing),berkreativitas (creative) dapat dilatih melalui kegiatan
ini.
Sementara gerakan (movement)
merupakan bahasa tubuh. Anak mengekspresikan perasaannya melalui aktivitas
gerakan setelah mendengarkan nyanyian. Anak mempunyai hubungan yang aktif dalam
merespon nyanyian. Melalui gerak dan olah tubuhnya akan dapat digambarkan apa
yang dirasakan dan dimengerti oleh anak tersebut terhadap musik nyanyian.
Aktifitas gerakan itu sendiri sangat dibutuhkan bagi anak usia dini dalam
melatih dan mengembangkan motorik kasar mereka.
Jadi bernyanyi untuk anak-anak bukan saja menyuarakan lagu,
tapi sekaligus membawakan isi dan makna nyanyian, serta meragakan nyanyian
dengan gerak seperti gerak bebas atau gerak tari. Untuk itu alangkah baiknya
bila guru dapat memanfaatkan dengan baik Musik and Movement dalam pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar.
Nyanyian yang Baik untuk Anak-Anak
Pemilihan sebuah nyanyian (lagu) yang akan disajikan dalam
proses pembelajaran haruslah sesuai untuk anak dan dapat menunjang tema ajar
yang akan disampaikan. Nyanyian yang baik dan sesuai untuk anak-anak, adalah
antara lain:
1.
Nyanyian yang dapat membantu pertumbuhan dan
perkembangan diri anak (aspek fisik, intelegensi, emosi, social);
2.
Nyanyian yang bertolak dari kemampuan yang telah
dimiliki anak;
a.
isi lagu sesuai dengan dunia anak-anak;
b.
bahasa yang digunakan sederhana;
c.
luas wilayah nada s epadan dengan kesanggupan alat
suara dan pengucapan anak; dan
d.
tema lagu, antara lain; mengacu pada kurikulum yang
digunakan.
Meskipun banyak buku sumber maupun CD/VCD yang bisa dipakai,
namun faktor yang terpenting adalah kemampuan seorang guru di dalam memilih, menggunakan
dan mengembangkan nyanyian yang ada agar nyanyian tersebut dapat disajikan dan
dipahami oleh anak secara baik tanpa melupakan kaidah berbahasa Inggris yang
baik dan benar.
Cara Menggunakan Music and Movement
dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Pembelajaran Bahasa Inggris khususnya pada anak usia dini,
lebih menekankan pada pengenalan akan perintah-perintah dasar (Basic Instructions) dan pengetahuan akan
nama-nama benda atau objek yang ada di sekitar mereka (Vocabulary). Maka pemanfaatan Music and Movement dalam KBM dapat
dilakukan sebagai berikut;
Ketika Baru Masuk Kelas
Untuk mendapatkan atensi anak sebelum memulai pembelajaran,
anak diajak untuk dapat duduk baik dengan hati yang senang (tidak dalam keadaan
terpaksa). Hal ini dilakukan dengan mengajak anak menyanyikan lagu sambil
menggerakkan anggota badan.
Misalnya dengan menyanyikan lagu “Sit Together” (Tune: Where Is
Thumbkin?)
Sit together, sit
together,
Look at me, look at
me,
I am good, I am good,
Look at me, look at
me.
Nyanyian (lagu) ini dapat dinyanyikan dengan posisi anak
duduk membentuk lingkaran di lantai, dan bernyanyi dengan gerakan menepuk paha
masing-masing. Guru sebagai model haruslah dapat menghidupkan suasana kelas
agar anak merasa nyaman dengan lagu dan gerakan yang dinyanyikan bersama.
Melalui nyanyian ini anak diharapkan dapat memahami makna dari lagu yang mereka
nyanyikan.
Sebagai Pembuka (Doa dan Salam)
Setiap proses belajar hendaknya diperkenalkan juga kepada
anak untuk berdoa dan saling mengucapkan salam. Melalui kegiatan berdoa
pendidik dapat mengenalkan dan membina anak agar selalu dekat kepada Tuhan.
Sebelum maupun sesudah melakukan aktivitas anak dapat diajak menyanyikan lagu
doa, misalnya: lagu “ Morning Prayer”
sebelum melakukan kegiatan.
Dear Lord,
Thank you for today,
Thank you for the
school,
Thank you for the
teachers and friends,
Help us to learn, help
us to listen,
In Allah' Name. We
pray, Amien.
Nyanyian ini hendaknya dilakukan dengan posisi anak berdoa.
Mengajak anak untuk saling menyapa dengan baik dapat dilakukan dengan
menyanyikan, misalnya:
lagu “ Hello-hello”
Hello,hello, hello and
how are you?
I’m fine, I’m fine, I
hope that you are too.
Ketika lagu ini dinyanyikan, anak diajak untuk saling
melambaikan tangannya sebagai gerakan menyapa.
Mengucapkan salam dalam bahasa Inggris (Greeting), dapat juga dikenalkan melalui nyanyian, misalnya: lagu “Good Morning”. (Tune: Where Is Thumbkin?)
Good morning, good
morning,
How are you? How are
you?
Very well, I thank
you.
Very well, I thank
you.
How about you, how
about you?
Good afternoon, good
afternoon,
How are you? how are
you?
Very well, I thank
you,
Verry well I Thank
You,
How about you, ? How
about You?
Nyanyian-nyanyian tersebut hendaknya dapat dinyanyikan pada
setiap proses pembelajaran berlangsung, karena penggulangan (Repetition) sangat diperlukan bagi anak
usia dini dalam mempelajari hal yang baru.
Sebagai Apersepsi
Sebagai pengantar pembelajaran suatu materi ajar, guru dapat
menggunakan nyanyian sebagai appersepsinya.
Contoh: Ketika mengajar dengan tema wajahku, guru dapat
mengajak anak menyanyi antara lain: lagu “Happy
Face” (Tune: Head and Shoulders)
Eyes, ears, mouth and
nose, mouth and nose 2x
Show your happy face,
smile… and laugh...,
Eyes, ears, mouth and
nose, mouth and nose.
Demikian juga ketika mengajarkan tema-tema ajar lainnya,
seperti tema transportasi dapat juga menggunakan lagu misalnya, “The Train”, untuk tema binatang banyak
nyanyian yang bisa digunakan, antara lain, “When
I Went To The Farm”, “Five Little
Speckled Frogs”. Tema tentang keluarga dapat juga diperkenalkan misalnya
melalui lagu “Happy Family”, dll.
Masih banyak nyanyian (lagu) anak-anak yang dapat
dinyanyikan untuk appersepsi ini. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah,
nyanyian yang dipilih haruslah sesuai dengan materi ajar yang akan disampaikan
dan tingkat perkembangan kejiwaan anak.
Dalam Pembelajaran
Inti
Pada saat kegiatan belajar mengajar berjalan, guru dapat
menyelingi dengan nyanyian, bahkan dalam pembelajaran salah satu aspek bahasa
itu sendiri, seperti pelafalan atau pengucapan, nyanyian dapat digunakan
sebagai materi ajar.
Contoh: Untuk mengajarkan bunyi dari suatu huruf (Phonics Sound), misalnya kita dapat
belajar sambil bernyanyi “Letters Sounds”
Ants on the apple, a,
a, a,
Ants on the apple, a,
a, a,
Ants on the apple, a,
a, a,
‘a’ is the sound of
‘A’,
Balls are bouncing b,
b ,b,
Balls are bouncing, b,
b, b,
Balls are bouncing, b,
b, b,
b’ is the sound of
‘B’,…..demikian seterusnya.
Ketika anak menyanyikan lagu ini, guru dapat sambil
menunjukan kartu huruf yang dimaksud. Sehingga diharapkan anak dapat memahami
bentuk hurufnya secara visual dan melafalkan bunyinya dengan baik dan benar.
Contoh lain dapat dicari dari berbagai sumber yang sudah ada, atau juga
diciptakan oleh guru sendiri dengan mempertimbangkan kesesuaian antara situasi
dan kondisi serta materi yang akan disampaikan.
Nyanyian sebagai materi ajar, di dalam pembelajarannya tidak
hanya dinyanyikan tetapi juga dibaca dan dipahami oleh anak. Karenanya materi
nyanyian harus disesuaikan dengan usia anak, agar menyanyi menjadi sesuatu
kegiatan yang menyenangkan bukan menjadikan beban.
Sebagai Penutup
Kegiatan Belajar Mengajar
Setelah menyelesaikan proses KBM anak diajak untuk merapikan
semua perlengkapannya sambil bernyanyi, misalnya dengan lagu “Clean Up Time”.
Clean up time! Clean
up time!
Everything will look
just fine,
We’ll pick up the
things and put them all away,
We can use another
day.
Melalui kegiatan ini anak dapat dilatih untuk mandiri dan
mengembangkan rasa tanggung jawab mereka.
Untuk mengakhiri proses KBM nyanyian dapat juga digunakan
sebagai salam penutup, misalnya lagu:
“Good Bye”
Good bye, good bye
everybody,
Good bye, good bye
everyboby,
Good bye, good bye
everybody,
See you next time
again.
Dengan proses kegiatan belajar mengajar yang menarik dan
variatif, tentunya dapat memotivasi anak untuk semakin senang dan menyukai
pembelajaran Bahasa Inggris.
Kesimpulan
Anak usia dini pada dasarnya suka menyanyi dan melakukan
aktivitas fisik yang menyenangkan bagi mereka. Music and Movement adalah salah
satu metode/teknik yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran Bahasa
Inggris pada anak usia dini agar kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan.
Melalui nyanyian dan kegiatan pembelajaran yang bervariasi,
pendidik dapat menumbuhkan minat anak untuk lebih senang dan giat belajar,
bahkan dapat memudahkan anak dalam memahami materi ajar yang disampaikan. Anak
dibuat senang, tidak bosan, dan tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran.
Metode dan teknik yang baik, menarik dan atraktif bisa
bermanfaat atau tidak bagi peserta didik tergantung kepada kemampuan seorang
pendidik mengaplikasikannya dalam proses kegiatan belajar mengajar. Jadi
pendidik yang professional dan berkualitas yang mampu menggunakan serta
mengembangkan suatu metode pembelajaran dengan baik akan sangat mempengaruhi
keberhasilan sebuah proses pembelajaran Bahasa Inggris, khususnya pada anak
usia dini.